Selasa, 15 November 2016

REVIEW TRAIN TO BUSAN

[MOVIE REVIEW] MEMBAHAS FILM TRAIN TO BUSAN


Palembang, 15 November 2016
train-to-busan-poster4

Sudah pingin dari kemaren sih ngereview tapi baru bisa hari ini ditulis. So, cekidot…
Jadi sebenarnya film ini sudah rilis dari bulan Juli 2016 kemarin di Korea Selatan sana, tapi di Indonesia baru tayang mulai tanggal 31 Agustus 2016, maka dari itu aku baru nonton baru-baru ini. Kemarin aku nontonnya di bioskop, tapi sekarang sudah ada kok free download-annya di situs-situs tertentu, so buat kamu yang belum nonton, bisa langsung cari di mbah google. Hehe.
Well, jadi Train to Busan ini adalah film garapan sutradara Yeon Sang Ho yang bergenre horor thriller dengan konsep zombie apocalypse. Sebenarnya karena konsep zombie ini makanya aku tertarik dan berburu filmnya untuk ditonton. Mungkin sebelum ini juga pernah ada film Korea dengan tema zombie, tapi ini pertama kalinya aku nonton film Korea dengan tema begini. Sendirinya aku bukan peminat film-film dengan konsep zombie sih, film-film barat pasti sudah banyak film-film ternama dengan konsep-konsep zombie, semacam Walking Dead atau Warm Bodies, dan jujur, aku benar-benar ga tertarik  dengan mereka. Tapi, entah kenapa begitu lihat trailer Train to Busan, aku pingin banget nonton. Mungkin karena film-film Korea yang selama ini kutonton ga pernah bertema begini.
train-to-busan-images-611025-590x330
So, cerita dimulai dengan semua mobil yang melewati pertambangan nuklir yang sedang disterilisasi karena dugaan kebocoran. Setelah melewati kawasan pertambangan itu, mobil tadi menabrak seekor rusa. Karena dikira sudah mati, supir mobil itu meninggalkan begitu saja rusa yang ditabrak tadi. Setelah mobil pergi, rusa tiba-tiba hidup kembali. Dari situlah terduga jika rusa itu terinfeksi suatu virus yang mungkin disebabkan oleh kebocoran di pertambangan nuklir tadi.
Konflik cerita ini dimulai ketika Seok Woo (diperankan oleh Gong Yoo), seorang manager pengelola dana, yang mau tidak mau mengabulkan permintaan anak perempuannya, Soo An (diperankan oleh Kim Su An), untuk pergi menemui ibunya (mantan istri Seok Woo) di Busan, sebagai hadiah ulang tahun anak perempuannya itu. Mereka naik KTX (Korean Train Express) menuju Busan.
Begitu kereta akan berangkat, tiba-tiba seorang gadis masuk tergopoh-gopoh tanpa diketahui petugas pintu gerbong kereta. Ada bekas luka gigitan di kaki gadis itu. Setelah di dalam kereta tiba-tiba gadis itu kejang-kejang dan pingsan sesaat, membuat petugas kereta api panik. Tapi belum sempat memberi bantuan, gadis itu malah bangkit kembali menjadi zombie dan menggigit leher petugas kereta api dengan ganas. Selanjutnya, satu persatu penumpang kereta api digigit dan menjadi zombie, membuat suasana menjadi panik dan perjalanan menuju Busan menjadi sangat tidak lancar.
train-to-busan-trailer-001
Selain Gong Yoo, pemain-pemain film yang memang sudah tenar juga berperan di sini, mereka adalah  Ma Dong Seok (berperan sebagai Sang Hwa) dan Jung Yumi (berperan sebagai Sung Kyung, istri Sang Hwa), sepasang suami istri yang berlovey dovey tapi terkadang suka keki-kekian juga karena istrinya masih sensitif dengan kandungannya, yang berada di gerbong yang sama dengan Seok Woo dan anaknya tadi. Lalu, ada Choi Woo Shik (berperan sebagai Young Guk), yang berperan sebagai pemain baseball, dan kekasihnya yang diperankan oleh Ahn Soheemantan girl grup Wonder Girls (berperan sebagai Jin Hee). Kim Eui Sung berperan sebagai Yong Suk (Ini bapaknya Hyo Joo di drama W, haha). Mereka inilah yang sama-sama berjuang melawan zombie- zombie yang ada di kereta api.
tolo6
Setelah menonton, aku bisa kasih nilai 9 untuk alur ceritanya, karena memang filmnya wah dan sangat memukau. Suer, sutradaranya sukses bikin aku cemas, panik, dan takut secara bersamaan waktu menonton. Genre horror thriller yang bercampur action benar-benar terasa.
Kalau menurutku, memang cerita film ini lebih fokus dengan bagaimana cara karakter bertahan dari serangan para zombie ketimbang memecahkan atau mencari tahu penyebab tiba-tiba datangnya zombie. Sebenarnya dijelasin sih mengapa tiba-tiba bisa ada zombie, tapi ya itu, pak sutradaranya cuma sedikit menjelaskan kemunculan zombie dan penyebabnya. Muncul tadi ditandai dengan rusa yang kembali hidup dan penyebabnya juga karena kebocoran gas dari sebuah perusahaan biokimia. Di menjelang akhir cerita juga dijelaskan secara singkat kalau ternyata perusahaan biokimia itu adalah proyek yang di danai oleh Seok Woo.
trana4
Dan yang lainnya yang membuat berkesan dari film ini adalah plot twistnya. Begitu awal menonton kamu pasti sudah mengira-ngira siapa saja yang karakter akan mati dan siapa saja karakter yang selamat di akhir cerita, atau bahkan kamu juga bakal berharap karakter yang kamu sukai selamat dari para serangan zombie-zombie itu (ini gue banget). Tapi, aku sarankan dari pada mengira-ngira lebih baik kamu ikuti saja jalan ceritanya karena di akhir kamu bakal nyesel begitu yang kamu harapkan tidak akan menjadi kenyataan. Benar-benar tidak bisa kita sangka-sangka siapa yang akan selamat di sini.
Lalu, seperti kebanyakan film korea lainnya, film ini juga endingnya ngegantung gitu. Orang sih nyebutnya open ended. Cuma terkadang memang kita ga puas sih dengan ending seperti itu. Aku sendiri contohnya, menurutku, dengan ending yang seperti itu, aku jadi benar-benar penasaran dengan nasib karakter pasca selamat dan berhasil kabur dari serangan zombie. Lalu bagaimana dengan zombie-zombie yang masih dihidup tadi di tempat lain? Apa ga ada cara untuk membasminya? Gimana kalau wilayah yang mereka tempati pasca selamat itu juga kedatangan zombie dari jauh sana yang terus jalan dan mengejar lantas lama-lama sampai di tempat mereka? Penjelasannya benar-benar kurang.
Tapi, katanya penulis dan sutradaranya sudah mengeluarkan sekuel untuk film Train to Busan ini dalam bentuk film animasi (judulnya Seoul Station kalau ga salah, aku belum nonton yang ini). Mungkin di sana dijelaskan bagaimana cari membasmi zombie-zombie tersisa dan juga mengatasi penyebabnya tadi.
Kalau ada yang bisa diambil setelah menonton film ini adalah pesan moralnya. Terkadang memang kita harus memikirkan orang lain ketimbang memikirkan diri sendiri karena suatu saat orang lain itu bisa membantu di saat-saat kita membutuhkan. Tapi, di samping itu semua, orang yang memikirkan diri sendiri juga ternyata punya alasan sendiri loh kenapa dia egois dan tak acuh.
Terlepas dari semua jalan cerita yang bagus dan memukau, yang aneh buat aku itu adalah zombienya. Mungkin karena selama ini zombie yang aku tahu itu lambat dan tidak bisa lari, jadi ketika melihat zombie yang dengan cepat mengejar dan menyebar di film ini, aku jadi merasa janggal. Menurut artikel yang aku baca yang membahas tentang film ini, zombie di film ini dimodifikasi dari cerita zombienya 28 Days later milik Danny Boyle. Keadaan zombie benar-benar terasa terdesak dan tergesa-gesa sehingga membuat mereka menjadi pelari ulung dan tidak takut cahaya sama sekali. Di dalam film ini, dijelaskan kalau zombienya tidak bisa melihat apa-apa ketika masuk terowongan dan ga ada cahaya matahari sama sekali dan mereka juga sensitif dengan bunyi-bunyi. Nah, di situlah kesempatan pada karakter utama untuk melawan mereka demi menyelamatkan diri sendiri dan orang-orang tercinta mereka.
Kalau menurutku, zombienya hampir samalah dengan yang di MVnya 4Minute yang judulnya What’s Your Name atau punya Twice yang Ooh Ahh.
Nah, begitulah kesan aku menonton film Train to Busan ini. Buat kamu yang belum nonton, silahkan nonton karena ini keren, dan yang sudah, bolehlah share kesannya dengan aku.
Ok then, and thanks ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar