Resensi Novel The Hunger Games
Palembang, 10 November 2016
http://dhitaokta.blogspot.co.id/2013/11/resensi-novel-hunger-games.html
Penulis : Suzanne Collins
Penerjemah : Hetih Rusli
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Oktober 2009
Cetakan : Oktober 2009
Tebal : 408 Halaman
Sinopsis
Dua puluh empat peserta.
Hanya satu pemenang yang selamat.
Amerika Utara musnah sudah. Kini di bekasnya berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat kota yang dikelilingi dua belas distik. Katniss, gadis 16 tahun, tinggal bersama adik perempuan dan ibunya di wilayah termiskin di Distrik 12.
Karena pemberontakan di masa lalu terhadap Capitol, setiap tahun masing masing distrik harus mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki untuk bertarung dan ditayangkan secara langsung di acara televisi The Hunger Games. Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya adalah: membunuh atau dibunuh
Ketika adik perempuannya terpilih mengikuti The Hunger Games. Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Dan dimulailah pertarungan yang takkan pernah dilupakan Capitol.
Resensi
Katniss Everdeen adalah gadis yang menjadi tulang punggung keluarga untuk ibu dan adik perempuannya, Primrose Everdeen di distrik 12. Pada saat pengambilan undian Hunger Games ke-74, Primrose terpilih sebagai peserta. Spontan, Katniss bersedia menggantikan posisi adiknya. Bersama anak laki-laki terpilih dari distrik 12 bernama Peeta Mellark, Katniss menyuguhkan acara The Hunger Games yang tak terlupakan untuk seantero Panem.
Alur cerita novel ini sederhana namun patut diacungi jempol. Dengan sudut pandang orang pertama pelaku utama, Katniss menjadikan cerita lebih berwarna dengan pribadinya yang menarik, rasa sayangnya pada keluarga terutama Prim, kehidupan pribadinya di distrik 12, pandangannya terhadap banyak hal di Capitol, dan juga kreativitas dan ketangguhannya dalam bertahan hidup. Belum lagi kisah percintaannya juga menarik untuk diperhatikan. Para tokoh pendukung berkembang dengan keunikannya tersendiri. Penulis mampu menggambarkan situasi mendetail yang menegangkan dan mengharukan dengan tepat, hingga mempermainkan perasaan para pembacanya.
Novel ini adalah novel terjemahan yang minim salah penulisan dan disajikan dengan bahasa yang familiar. The Hunger Games merupakan novel trilogy yang menarik pembaca untuk membaca buku selanjutnya yaitu, Catching Fire diakhiri dengan Mockingjay.
Sayangnya, sampul novel ini sederhana hingga tidak terlalu menarik. Karakter tokoh tokoh pendukung memang unik namun tidak dikembangkan dengan detail hingga menimbulkan banyak pertanyaan. Namun, kekurangan buku ini tertutupi dengan kelebihan kelebihannya.
Buku ini cocok bagi para pembaca yang mulai jenuh dengan unsur penyihir, naga, ksatria, vampir dan hal mistis lainnya. Mengingat kekelaman buku ini serta banyak adegan sadis yang mengerikan, maka sasaran utama buku ini jelas bukanlah anak dibawah umur 17 tahun.
Notes
Haiii!! Setelah membahas novel The Hunger Games yang wow ini saya berpikiran untuk membahas lanjutan novel THG yaitu Catching Fire dan Mockingjay dan juga film The Hunger Games dan Catching Fire yang akan segera dirilis di waktu senggang saya. Beberapa novel fantasi kesukaan saya juga akan diresensikan di lain waktu.
Oh ya, disini saya menjelaskan pendapat saya, jadi jika ada kata kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Nobody’s perfect bro! Sampai ketemu di posting selanjutnya ya! :)