Kamis, 10 November 2016

REVIEW THE BLOOD of OLYMPUS

(Review) Heroes of Olympus #5: Blood Of Olympus by Rick Riordan.


Palembang, 10 November 2016






Judul: The Blood Of Olympus.
- Seri: Heroes Of Olympus.
- Seri Ke: 5 (lima).
- Pengarang: Rick Riordan.
- Bahasa: Indonesia (terjemahan).
- Penerjemah: Reni Indardini.
- Penerbit: Noura Books (Mizan F).
- Tebal: 544 halaman.
- ISBN: 978-602-130-671-0
- Rating:  5 of 5 Star.

- Sinopsis: Goodreads 


- Review:

***(Spoiler Alert)***
(for House of Hades and the other). 
  

Huft... akhirnya berakhir juga series yang telah menemani perjalanan hidupku selama 4 tahun ini *tsaah... *lebay. walaupun, jujur ending nya rada kurang memuaskan *kurang panjang maksud nya :v* tapi aku gak ngerasain galau ketika berpisah sama HOO (Heroes of Olympus). malah aku ngerasa agak lega, entah kenapa rasanya berbeda sama ketika aku mengakhiri Series PJO dulu. mungkin juga karna aku berharap bahwa Om Rick bakalan ngebuat series baru yang kembali berhubungan dengan Demigod Yunani. makanya aku gak galau XD.

hah... kita singkirkan dulu angan-angan *khayalan* ku tentang seri baru itu dan kita mulai membahas tentang buku ini saja. Hmm... seperti para pendahulunya, Rick Riordan memang membuat series ini dengan beberapa sudut pandang sekaligus. Kalau sebelumnya, di House Of Hades, mempunyai 7 sudut pandang. kali ini, Rick Riordan hanya membuat lima sudut pandang saja. Jason, Piper, Leo, Reyna dan Nico. yang mana berhasil bikin aku uring-uringan waktu pertama membaca, karna kali ini, sudut pandang Percy ditiadakan T_T. dan baru belakangan aku tahu, kenapa sudut pandang Percy dan Annabeth ditiadakan. tapi sebagai gantinya, aku bertemu dengan sudut pandang baru, Reyna dan Nico, yang mana keduanya sangat-sangat keren XD. aku suka dengan sudut pandang Reyna disini, berasa ngeliat Annabeth versi lebih garang, hehehe...

Oke, begini ceritanya, Setelah berhasil lolos dari Gerha Hades dengan selamat, sekarang para kru kapal Argo-II harus kebut-kebutan menuju Yunani, demi menggagalkan bangun nya sang Ibu Bumi, Gaia. dan dilain pihak, Reyna, Nico dan Pak Hedge berusaha mati-matian untuk membawa patung setinggi dua belas meter ke Camp Half-Blood. agar tak terjadi peperangan antara Demigod Yunani dan Romawi. jadi walaupun kedua tim yang menuju dua tempat yang berbeda, mereka sama-sama punya kesamaan, yaitu harus berhasil mencapai tempat tujuan mereka sebelum tanggal 1 Agustus.

menurut sudut pandang ku yang sotoy ini, Gaia nampak nya sangat terburu-buru sekali dalam menyiapkan kebangkitannya. bagaimana tidak baru saja Percy dkk mengalahkan Kronos di bulan agustus tahun itu, dan tiba-tiba Gaia memutuskan untuk bangun setahun setelah kematian anaknya yang tercinta. padahal Kronos saja perlu empat tahunan agar bisa bangkit, dan dengan sabarnya menunggu hingga Percy berusia 16 tahun. dan Gaia hanya butuh 1 tahun buat bangkit, oh my... beneran deh, dari awal aku selalu nganggep kalo Series ini terkesan terburu-buru banget. tapi apa daya, kecintaan ku terhadap Percy telah membutakan ku, biarlah Percy menderita lagi, asalkan aku bisa melihat dia bersama Annabeth lagi XD *lalu ditenggelemin sama Percy ke laut*

buat yang mengharapkan Happy Ending, selamat... anda mendapatkan nya, dan oh iya, Om Rick juga memberikan satu hadiah lagi pada kalian.... apa itu? yaitu............... CLIFFHANGER. TADAAA.....
penasaran sama apa yang aku maksud sebagai sesuatu yang menggantung itu? ya baca dong bukunya, males banget aku kalo mesti nerangin seluruh isi buku disini. dan lagi aku sekarang udah berubah jadi orang yang anti Sop Iler, karena selain bau *eh?* Sopiler juga tidak bagus untuk kesehatan anda, hehehe... sekian dan terima kasih, sampai jumpa di postingan lainnya, bye-bye...

oh iya, jangan lupa, mulai tahun depan, Om Rick akan mengeluarkan satu seri baru berjudul Magnus Chase, yep... Chase. seperti Annabeth. sebenarnya ada hubungan apakah Magnus dengan Annabeth, well... jawaban kalian akan terjawab tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar