Selasa, 15 November 2016

REVIEW SUMMER IN SEOUL

[ REVIEW NOVEL ] “Summer in Seoul” by Ilana Tan


Palembang, 15 November 2016

Image result for cover novel autumn in paris

Judul : Summer in Seoul
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia
Tebal : 280 halaman
Genre : Fiksi – Roman – Young Adult

Sandy alias Han SoonHee adalah gadis blasteran Korea-Indonesia yang tinggal di Seoul. Ia mahasiswa yang bekerja paruh waktu sebagai asisten desainer yang cukup tersohor di Korea Selatan, Mister Kim.
Suatu malam, setelah pulang bekerja, ia mampir ke sebuah toko untuk membeli camilan. Pada saat itulah, seorang laki-laki salah mengambil handphone miliknya, yang memiliki desain sama persis dengan handphone yang dibawa laki-laki itu. Sandy baru menyadari hal itu saat ada orang yang menghubunginya dan justru tidak mengenali suaranya—ia juga tidak mengenali identitas si penelepon. Dengan panik, ia menghubungi nomor hapenya sendiri.
Atas permintaan laki-laki yang mengambil handphonenya, Sandy datang ke sebuah rumah di kawasan perumahan mewah. Begitu ia masuk ke dalam rumah itu, ia cukup terkejut saat menyadari siapa pemilik handphone yang saat ini dibawanya.

Jung TaeWoo, penyanyi yang akan merilis album barunya setelah empat tahun vakum, malam itu sedang membicarakan gosip dirinya yang diberitakan gay oleh banyak media. Menejernya iseng memberikan ide agar ia mencari seorang gadis yang bisa diajak bekerjasama mengelabui wartawan untuk menepis kabar miring tersebut. TaeWoo—yang menanggapinya dengan serius—langsung memikirkan siapakah gadis yang cocok untuk membantunya. Ia bahkan punya pikiran bahwa ia akan memilih wanita yang pertama kali masuk ke dalam rumahnya.
Saat itulah, tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi. Saat sang menejer membukanya, seorang gadis masuk. Gadis yang—kata menejernya—mengaku handphonenya tertukar dengan milik TaeWoo.
.
.
.
“Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku?”
“Syarat apa itu?”
“Setuju atau tidak?”
“Kenapa aku harus memberitahumu?”
“Supaya aku bisa langsung berlari menemuimu?”ㅡ hal. 219
.
.
.
Buku ini merupakan karya pertama yang ditulis Ilana Tan dalam bentuk novel. Dibandingkan dua buku Ilana Tan yang sudah saya baca sebelumnya, “Sunshine Becomes You” dan “In A Blue Moon”, buku ini terkesan lebih ‘remaja’. Bahkan di bab-bab awal, saya merasa ada penulisan yang tidak sedewasa penuturan Ilana Tan yang biasanya—pada dua buku yang saya sebutkan tadi, misalnya. Dan anehnya, saya lebih menyukai gaya penulisan Ilana Tan yang seperti ini🙂
Cerita dalam buku ini dituturkan dengan manis—apa yang bisa diragukan dari karya Ilana Tan? Hanya saja terkuaknya rahasia “empat tahun lalu” yang harusnya jadi fokus utama, baru muncul di seperempat bab terakhir. Meski sejak awal kita sudah diberi klu-klu yang memancing penasaran, sih.
Saya menangkap, Ilana Tan lebih suka membuat hubungan asmara dua tokoh utama selalu aman-damai-sentosa-sejahtera (lol). Pun dalam buku ini. Meskipun ada cerita tentang “empat tahun lalu” maupun kehadiran orang ketiga, hubungan dua tokoh utama masih tetap baik-baik saja. Padahal saya sudah membayangkan klimaks yang diisi dengan pertengkaran-pertengkaran sebelum akhirnya mereka dapat kembali menemukan kepercayaan satu sama lain. Well, saya berharap bisa menemukannya pada tiga buku tetralogi yang lain🙂
Eksplor Koreanya juga terasa kurang. Penjelasan saat adegan di Apgeujong-dong—yang juga sedikit menyinggung Myeong-dong—hanya sebatas informasi kecil yang saya rasa setiap orang bisa menemukannya di internet. Dan satu hal lagi, jika saya menjadi Kang YoungMi, sekalipun itu dengan sahabat saya sendiri, rasanya saya tidak akan setenang itu jika idola yang saya sukai memiliki pacar hahaha~
Tapi kekurangan-kekurangan di atas tidak akan terlalu diambil pusing jika kalian benar-benar penggemar berat karya Ilana Tan. Toh “Summer In Seoul” ini tetap karya yang manis. Cocok untuk pembaca mulai dari remaja—tanpa ciuman atau adegan dewasa lain—dan bisa dinikmati oleh kalian yang gemar dengan genre roman namun tidak mau emosinya dibuat naik-turun ala rollercoaster🙂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar