(Review) Kane Chronicles #2: The Throne of Fire by Rick Riordan.
Palembang, 10 November 2016
- Judul: The Throne of Fire.
- Seri: Kane Chronicles.
- Seri ke: 2 (Dua).
- Pengarang: Rick Riordan.
- Bahasa: Indonesia (Terjemahan)
- Penerjemah: Rika Iffati Farihah.
- Penerbit: Noura Books (Mizan Fantasi).
- Tebal: 484 Halaman.
- ISBN: 978-979-433-677-9.
- Bintang: 5 of 5.
- Sinopsis:
Pertarungan melawan Kekacauan terus berlanjut. Sejak Dewa-Dewa Mesir terlepas ke dunia modern, Carter dan Sadie Kane terlibat banyak masalah. Dan kini, Dewa Apophis, musuh mereka yang paling berbahaya, akan segera bangkit. Satu-satunya cara untuk menghentikan Apophis adalah dengan membangkitkan Ra. Masalahnya, tidak ada yang tahu di mana Ra. Bukan hanya itu, untuk membangkitkan Ra mereka juga harus menemukan tiga gulungan dari Kitab Ra dan mempelajari mantra yang tepat untuk bisa membacanya.
Narasi Sadie dan Carter Kane, humor-humor unik ala mereka dan petualangan ke seluruh dunia akan membuat kalian tenggelam dalam Petualangan Kane bersaudara yang sensasional.
- Review:
sebenernya agak malu juga sih, kenapa telat banget baca buku satu ini, padahal berani mengaku-ngaku maniak nya Riordan :p. tapi bukan tanpa alasan kok aku nunda baca buku satu ini, aku menunda nya karna lagi nungguin buku ke-tiga nya yang alhamdulillah udah terbit bulan kemaren (tapi aku belum beli) *miris T_T.
di buku kedua ini, cerita aslinya masih berupa rekaman yang di rekam oleh dua kakak-beradik Kane, yaitu Carter dan Sadie, yang kembali Rick Riordan temukan dan tulis dan kemudian menjadi buku Throne of Fire ini. beberapa bulan setelah kejadian piramida merah, mereka (Carter dan Sadie) akhirnya bisa mengumpulkan beberapa penyihir baru yang datang berkat mendengarkan rekaman yang menceritakan tentang piramida merah (Red Pyramid). para penyihir baru ini, mereka belum terlatih. maka mereka yang datang pun akhirnya di latih oleh Carter dan Sadie di Nome 21 (amerika).
cerita bermula, ketika Carter, Sadie, Walt, Jaz *murid baru mereka* dan Khufu *babun pelangi mereka :D*
sebenarnya untuk apa sih gulungan Ra itu? gulungan Ra sebenarnya adalah kunci, untuk membangkitan Raja para Dewa Mesir yang sudah lama pensiun yang bernama Ra. Ra dikenal sebagai satu-satunya Dewa yang mampu melawan Ular kekacauan bernama Aphopis. kalau kalian sudah membaca Red Pyramid, pasti kalian tau kalau dalang sebenarnya dari pembangunan Piramida merah itu adalah Aphopis. Aphopis berencana untuk menelan matahari (Ra) agar dunia ini hancur, dan dia dapat menjadi penguasa dunia yang baru *motif setiap penjahat memang gak jauh berbeda*. jadi itulah alasan mereka ingin membangunkan Ra dari masa pensiun nya. mereka berharap dengan bangunnya Ra, mereka bisa melawan Aphopis dan menyelamatkan Dunia. tapi mengumpulkan Kitab Ra ternyata tidak mudah, walaupun berhasil mendapatkan satu di museum Brooklyn, mereka harus mencari dua kitab lainnya di belahan bumi yang lain.
kalau sebelumnya kita suda bertemu beberapa Dewa seperti Horus, Isis, Set, Osiris, Bast dan lain-lain, kini kita kembali dipertemukan dengan beberapa Dewa-Dewi baru, dari yang jahat sampai yang baik, ada Bes si Dewa Cebol, Tawaret, Dewi berbadan kuda nil yang baik. Nekhbet, si Dewi burung bangkai yang ingin memakan mereka. Babi, Dewa para Babun yang merasuki kakek Sadie dan Carter. dan Khonsu si Dewa Bulan yang licik. dan banyak lagi. *gak bisa kesebut satu2. dan ada pula musuh dari kalangan penyihir, seperti Vlad si Bengek, dan Desjardins, musuh lama mereka. sekarang akhirnya aku mulai mengerti sedikit-sedikit tentang mithologi mesir, yang bahkan di wikipedia pun sangat susah untuk mencari info seputar mith mesir. tapi Rick Riordan berhasil bikin kita belajar beberapa mithologi sekaligus, tanpa merasa terlalu pusing untuk memahaminya.
menurutku, ini menurutku lho ya... kekurangannya cuman di bagian percintaan *maklum, namanya juga anak2*. Hubungan Carter dan Zia yang di Red Pyramid udah berkembang, eh... ternyata Zia yang itu tembikar yang bisa bergerak yang *shabty*. begitu sudah bertemu yang asli, Zia gak ingat sama sekali sama Carter, karena memang mereka belum pernah bertemu secara langsung. dan Carter pun terpaksa harus mengulang semuanya dari awal *puk2 Carter. dan kisah Sadie pun tak kalah rumit, dia terjebak diantara dua cowok ganteng, yang satu Dewa kematian, yang satu malah sekarat dan menunggu kematian *benar2 pilihan yang membingungkan*. hah... kisah mereka benar2 menggantung dan akhir buku duanya tak terduga. semoga di buku ke-tiga cerita mereka happy ending. dan semoga aku berhasil menemukan buku ke-tiganya secepatnya. penasaran nih. mana di buku ke-tiga yang ver indonesia nya ada bonus side story nya Carter ama Percy lagi :3 *dua cowok ganteng favoritku XD*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar